Medikacare

Jenis - Jenis Sakit Kepala - Medikacare

Jenis - Jenis Sakit Kepala - Medikacare

Meski umumnya tidak berbahaya, namun ada beberapa jenis sakit kepala yang perlu Anda waspadai dan ketahui. Sakit kepala bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan penanganan dokter. Lantas, apa saja jenis-jenis sakit kepala yang perlu diketahui? Simak informasinya dalam artikel Medikacare berikut ini.


Sakit kepala merupakan keluhan umum yang bisa menyerang semua kalangan. Untuk meredakannya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta beristirahat sejenak.

Namun, jika sakit kepala yang dirasakan disertai dengan gejala yang tak biasa atau tak kunjung menghilang meski sudah mengonsumsi obat, kemungkinan Anda sedang mengalami jenis sakit kepala yang berbahaya dan membutuhkan penanganan dokter.

Beragam Jenis Sakit Kepala

Berdasarkan penyebab yang mendasarinya, sakit kepala terbagi ke dalam dua jenis, yaitu sakit kepala primer dan sekunder. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis sakit kepala:

1. Sakit Kepala Primer

Sakit kepala primer adalah jenis yang paling umum terjadi. kondisi ini disebabkan oleh aktivitas hormon yang diproduksi di otak, masalah struktur kepala, gangguan otot di area kepala dan leher, atau kombinasi dari berbagai faktor tersebut. Namun, sakit kepala primer bukanlah suatu gejala dari kondisi tertentu.

Berikut beberapa jenis sakit kepala yang tergolong ke dalam sakit kepala primer:

1. Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang sering dialami oleh banyak orang. Sakit kepala jenis ini berupa nyeri ringan hingga sedang dan terasa seperti sedang ditekan di kepala. Umumnya, sakit kepala ini disebabkan oleh ketegangan otot di bagian belakang kepala dan leher. Sakit kepala tegang bisa berlangsung selam beberapa jam atau hari.

2. Migrain

Migrain merupakan jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri berdenyut di satu sisi kepala. Sakit kepala ini sering disertai dengan gejala lain, seperti pandangan buram, mual dan muntah, kesemutan di satu sisi wajah, hingga sensitivitas terhadap suara bising, aroma atau cahaya.

Penyebab migrain yang umum adalah gangguan saraf turunan yang membuat penderitanya menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan penyebab migrain, sehingga mudah mengalami serangan.

3. Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang terjadi secara berulang dalam suatu pola atau periode tertentu. Sakit kepala ini ditandai dengan rasa nyeri yang hebat di satu sisi kepala hingga ke belakang mata.

Rasa nyeri yang terjadi bisa berlangsung dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Penyebab sakit kepala cluster belum diketahui dengan pasti, namun kondisi ini diduga terjadi karena kelainan pada struktur hipotalamus di otak.

4. Sakit Kepala Hipnik

Sakit kepala hipnik merupakan sakit kepala yang biasanya terjadi pada usia 40-80 tahun. Nyeri akibat sakit kepala hipnik berlangsung di kedua sisi kepala selama 15-60 menit dan umumnya terjadi pada malam hari. Terkadang, gejala dari sakit kepala ini mirip dengan migrain, yaitu disertai dengan mual.

2. Sakit Kepala Sekunder

Sakit kepala sekunder biasanya terjadi akibat kondisi kesehatan yang memicu sakit kepala. Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan terjadinya sakit kepala sekunder adalah:

A. Tumor otak
B. Dehidrasi
C. Tekanan darah tinggi
D. Glaukoma
E. Infeksi sinus
F. Stroke
G. Radang otak (ensefalitis)
H. Infeksi telinga

Setiap kondisi pemicu sakit kepala mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Beberapa jenis sakit kepala yang tergolong dalam sakit kepala sekunder, yaitu:

1. Sakit Kepala Sinusitis

Sakit kepala akibat sinusitis membuat Anda merasakan tekanan di area kepala yang menjalar sampai ke area wajah. Nyeri juga bisa terasa parah ketika Anda berbaring atau membungkukkan tubuh ke depan.

Sakit kepala ini biasanya disertai dengan gejala sinus lainnya, seperti hidung tersumbat, telinga berdenging, demam, dan sakit tenggorokan.

2. Rebound Headache

Rebound headache terjadi akibat mengonsumsi obat sakit kepala dalam jangka panjang. Sakit kepala jenis ini akan membuat penderitanya nyeri di kepala hampir setiap hari. Biasanya, rebound headache membaik setelah mengonsumsi obat sakit kepala, lalu muncul kembali setelah efek obat hamil.

3. Sakit Kepala Kompresi Eksternal

Sakit kepala kompresi eksternal terjadi ketika sesuatu yang dikenakan di kepala, seperti helm atau topi, menekan dahi dan kulit hingga menimbulkan rasa nyeri. Gejala yang dirasakan biasanya berupa nyeri yang terjadi di area kepala yang tertekan.

4. Sakit Kepala Mendadak

Sesuai dengan namanya, sakit kepala mendadak terjadi secara mendadak dan berlangsung dengan sangat cepat. Rasa nyerinya juga sering disertai dengan gejala lain, seperti mual dan muntah, demam, serta kejang.

Meski jarang terjadi, sakit kepala mendadak merupakan jenis sakit kepala yang berbahaya karena bisa menyebabkan perdarahan di dalam otak.

Untuk menentukan penyebab sakit kepala, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti tes darah, CT scan, MRI, dan EEG. Kemudian, dokter akan menangani sakit kepala sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.

Selain menjalani pengobatan dari dokter, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mencukupi waktu tidur, olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi, serta mengelola stres untuk mencegah terjadinya sakit kepala yang berbahaya.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB